10.16.2016

Kanker Serviks


DKI Jakarta Bakal Imunisasi 75.000 Anak Vaksin HPV
Ilustrasi Kanker Serviks (Istimewa)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, mengumumkan upaya terbaru pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas dari kanker serviks atau kanker leher rahim dengan pemberian imunisasi Human Pamillomavirus (HPV) melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kepada murid perempuan kelas 5 SD atau sederajat (dosis pertama) dan kelas 6 SD atau sederajat (dosis kedua, mulai tahun 2017).

Kepala Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dr Koesmedi Priharto SpOT MKes, menjelaskan, diperkirakan sekitar 75.000 anak siswi kelas 5 SD dan sederajat akan diberikan vaksin HPV. Pemprov DKI juga sudah menyiapkan semua tenaga medis Puskesmas sebagai pemberi vaksin di sekolah seperti kegiatan BIAS lainnya. Untuk itu, ia menghimbau orang tua ikut serta mengambil peran aktif untuk melindungi putri Anda dari resiko kanker serviks.

"Pastikan jika anak Anda ada di kelas 5 atau sederajat mengikuti kegiatan BIAS HPV yang akan dicanangkan tanggal 4 Oktober 2016," kata Dr Koesmedi dalam keterangan persnya, Rabu (28/9).
Saat ini, tingkat kematian yang disebabkan oleh kanker serviks masih sangat tinggi dimana tiap jam lebih dari satu wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks. Data dari Globocan 2012 menunjukan tingkat insidensi dan mortalitas kanker leher Rahim atau kanker serviks di Indonesia adalah yang paling tinggi di Asia Tenggara dengan insidensi 20.928 dan mortalitas 9.498. Maka perlu adanya sebuah program Khusus untuk mengurangi resiko masyarakat terhadap kanker serviks.
Untuk mengurangi risiko kanker serviks adalah dengan cara mencegah jangan sampai seseorang terinfeksi Virus Human Papilloma. Infeksi virus Human Papilloma dicegah melalui pemberian vaksinasi HPV. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga Negara Indonesia. Inovasi vaksin sudah terbukti dan sudah dijalankan di berbagai negara tentangga, seperti Malaysia, Australia, dan Thailand.

Kementerian Kesehatan (Kemkes) memutuskan DKI Jakarta menjadi lokasi percontohan untuk melakukan imunisasi HPV melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pemberian imunisasi HPV dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.
Imunisasi HPV akan diberikan melalui program BIAS pada tanggal 4 October 2016 kepada siswi kelas 5 SD dan sederajat. Berdasarkan rekomendasi WHO, kanker serviks yang disebabkan oleh Human Pamillomavirus (HPV) dapat dicegah dengan tindakan primer, yaitu vaksin HPV, mulai dari usia 9 tahun sampai 45 tahun.

Riset klinik telah menunjukan bahwa usia 9 hingga 13 tahun adalah jangka usia yang paling baik untuk diberikan vaksin HPV, cukup hanya dengan dua kali dosis vaksin HPV. Hal ini dikarenakan oleh tingkat daya tahan tubuh anak yang masih kuat sehingga vaksin HPV akan lebih efektif memperkuat daya tahan tubuh anak supaya dapat mengurangi resiko kena kanker serviks.
Orang tua bisa merasa aman karena vaksin HPV quadrivalen tidak mengandung virus dan tidak terbuat dari virus Human Papilloma. Bahan aktif dalam vaksin HPV quadrivalen adalah protein yang mirip dengan yang ditemukan dalam HPV. Protein rekayasa genetika ini kemudian diawetkan dan dicampur ke dalam solusi berbasis air steril. Setelah mendapatkan vaksinasi, vaksin HPV quadrivalen dapat merangsang pembentukan respon imun didalam tubuh untuk melawan virus HPV dan memberikan perlindungan lebih lengkap terhadap kanker serviks dan penyakit HPV lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar