Pemeriksaan Lab TBC (Tuberkulosis )
Fakta seputar tuberkulosis (TBC) berdasarkan data dari WHO :
1,9 milyard manusia ( 1/3 pddk dunia ) - terinfeksi TB
Satu Detik - Satu Penderita terinfeksi TB
Satu Tahun - 4 Juta penderita baru TB paru menular
Satu Tahun - 3 Juta meninggal oleh karena TB
Sedangkan beberapa fakta tentang Tuberkulosis di Indonesia :
Penyebab kematian kedua dengan jumlah kasus 445.000/ tahun.
Prevalensi Tuberkulosis : 0,29 % dengan jumlah korban meninggal 175.000/TAHUN.
Jumlah penderita dengan usia produktif mencapai 3/4 dari keseluruhan penderita.
SEPARUH TIDAK TERDIAGNOSIS !
Dengan fakta-fakta seperti diuraikan diatas maka saat ini pemerintah melalui Departemen Kesehatan terus melakukan upaya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang bahaya penyakit Tuberkulosis atau yang sering dikenal dengan sebutan TBC.
Dalam salah satu iklan layanan masyarakat yang disampaikan kepada masyarakat tentang TBC disebutkan 3 anjuran pemerintah tentang TBC, yaitu:
Periksakan dahak / sputum secara benar
Meminum obat hingga tuntas, 6-8 bulan
Datangi tempat layanan kesehatan yang terpercaya
Sebagai salah satu anggota masyarakat yang ingin berperan serta dalam mendukung upaya ini saya mencoba berbagi wawasan tentang poin yang pertama yaitu bagaimana cara memeriksakan dahak dengan benar. Walaupun proses pemeriksaan dahak dilakukan dilaboratorium dengan segala kemampuan tenaga dan alatnya tetapi hal tersebut tidak akan memberikan hasil optimal jika tidak disertai kerjasama dari penderita. Oleh karena itu penderita yang hendak diperiksa dahak harus diberi penerangan yang cukup agar sampel yang didapatkan layak untuk diperiksa.
Untuk pemeriksaan Tuberkulosis WHO memberikan syarat pengumpulan sampel dahak minimal 3 kali dengan rumus S-P-S yaitu Sewaktu - Pagi - Sewaktu dan dikumpulkan dalam waktu 2 hari.
Sewaktu hari ke — 1 : Dahak dikeluarkan saat berkunjung ke klinik, kemudian akan diberi pot dahak saat pulang untuk pagi hari berikutnya.
Pagi hari ke — 2 : Mengumpulkan dahak pada pagi hari ke-2 segera setelah bangun tidur dan bawa ke Lab
Sewaktu hari ke — 3 : Kumpulkan spesimen ke-3 di Lab saat kembali ke Lab di hari ke-2 dengan membawa dahak pagi
Mungkin saja pengambilan sampel dahak akan diulang jika :
Pemeriksaan mikroskopis diragukan atau pasien tidak melengkapi pengumpulan spesimen sputumnya dalam waktu 2 minggu dari pengumpulan sebelumnya. Sampel dahak juga akan ditolak jika yang tertampung bukan dahak melainkan cairan ludah (saliva) atau nasal mucus.
TEMPAT MENGUMPULKAN SPESIMEN
Di Iuar ruangan agar percikan air liur (droplet) yang infeksius dapat mengalami pengenceran di tempat terbuka, lebih baik lagi di luar bangunan jauh dari orang-orang dan jangan lupa menutup mulutnya pada waktu batuk. Hindari mengumpulkan dahak didalam Laboratorium, kamar kecil/toilet/WC, ruang tunggu, ruang pendaftaran atau tempat dengan ventilasi yang jelek.
Petunjuk bagi pasien dalam mengeluarkan dahak / sputum :
Tarik nafas dalam dalam 2-3 kali & setiap kali menghembuskan nafas dengan kuat
Batukkan dengan keras dari dalam dada
Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dgn mulut & keluarkan dahak ke dlm pot
Tutup dengan ketat dengan cara memutar tutupnya
Hal- hal yang harus dihindari :
Pot dahak pecah atau retak
Spesimen jelas-jelas air liur
Data pada pot dahak tidak sesuai dengan data pada Formulir Permohonan Lab TB
Spesimen diberi pengawet (formalin)
Spesimen dikumpulkaan dalam kertas tissue
0 komentar:
Posting Komentar